Terapkan Algoritma Fuzzy Logic, Mahasiswa Teknik Informatika ITERA Ciptakan Hidroponik Stevia Cerdas dengan Presisi Tinggi

Uncategorized

Lampung Selatan, 1 Desember 2025 — Tim mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Institut
Teknologi Sumatera (ITERA) berhasil mengembangkan inovasi teknologi pertanian presisi melalui alat Smart Hydroponic Farming yang terintegrasi dengan Internet of Things (IoT) dan otomatisasi cerdas. Teknologi ini dirancang khusus untuk mengoptimalkan budidaya tanaman Stevia rebaudiana, tanaman
penghasil pemanis alami non-kalori yang memiliki nilai ekonomi tinggi namun kerap terkendalaproduktivitasnya jika dibudidayakan secara konvensional.

Inovasi ini lahir dari tangan kreatif tim mahasiswa yang terdiri dari Cornelius Linux (Ketua), Muhammad Yusuf, Chandra Budi Wijaya, dan Louis Hutabarat, di bawah bimbingan dosen Teknik Informatika, Muhammad Habib Algifari, S.Kom., M.TI. Penelitian ini juga merupakan bagian dari Program Hibah Penelitian Mahasiswa ITERA Tahun 2025 Skema Kreativitas.

Ketua tim peneliti, Cornelius Linux, menjelaskan bahwa keunggulan utama sistem ini terletak pada penerapan algoritma Fuzzy Logic metode Mamdani yang ditanamkan pada mikrokontroler ESP32. Algoritma ini memungkinkan sistem mengatur kadar nutrisi (PPM) dan keasaman air (pH) secara otomatis dan sangat presisi melalui mekanisme pompa peristaltik, menyesuaikan kebutuhan tanaman
secara real-time.

“Berdasarkan pengujian yang telah kami lakukan di Greenhouse Kebun Raya ITERA, sistem ini mampu menjaga kestabilan nutrisi dengan tingkat kesalahan (error rate) yang sangat minim, yaitu rata-rata hanya 1,05% untuk konsentrasi nutrisi (PPM) dan 0,93% untuk kontrol pH,” ujar Cornelius.

Sistem Smart Hydroponic ini tidak hanya bekerja secara otomatis, tetapi juga terintegrasi penuh dengan platform digital. Anggota tim pengembang perangkat lunak, Muhammad Yusuf, menambahkan bahwa timnya telah mengembangkan aplikasi berbasis web progressive bernama “Stevia Hydro Farm”. Aplikasi
ini memungkinkan petani memantau kondisi tanaman, seperti pH, suhu, dan kelembapan, sertamengendalikan perangkat dari jarak jauh melalui jaringan 4G.

“Kami merancang antarmuka yang menampilkan data real-time, log aktivitas, hingga grafik pertumbuhan. Bahkan, pengguna bisa mengatur target nutrisi mingguan secara fleksibel melalui smartphone,” jelas Yusuf.

Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi atas tantangan efisiensi sumber daya dalam pertanian konvensional. Prototipe yang dikembangkan terbukti mampu melakukan self-correction saat kadar nutrisi tidak sesuai target, sehingga meminimalisir penggunaan pupuk yang berlebihan dan tenaga kerja manual. Saat ini, karya inovasi tersebut juga sedang dalam proses pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk perlindungan hak cipta, menegaskan komitmen mahasiswa ITERA dalam menghilirisasi hasil riset akademik menjadi produk tepat guna bagi masyarakat.

WhatsApp Image 2025-12-01 at 17.44.50_9b0a5197
WhatsApp Image 2025-12-01 at 17.44.50_da06fff7
WhatsApp Image 2025-12-01 at 17.44.49_5aeb0d87
previous arrow
next arrow

Leave a Reply